Ayonusantara.com – Dugaan praktek kongkalikong tiket masuk ke beberapa spot wisata terjadi di Labuan Bajo termasuk ke kawasan Taman Nasional Komodo.
Hal tersebut diakui oleh salah seorang pemandu wisata berinisial HB yang juga ikut terlibat dalam praktik manipulasi tiket tersebut.
HB menjelaskan, sering terjadi manipulasi tiket oleh guide dan juga petugas Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) saat wisatawan berkunjung ke spot wisata.
“Contoh, saat kita mengunjungi salah satu spot wisata dan membawa tamu sejumlah 10 orang. Dihadapan petugas nanti kita laporkan hanya 5 atau 6 orang tamu saja. sementara sisa uang jatah tiket, kita bagi dua dengan petugas,” jelas HB.
Ia mengaku, praktek-praktek manipulasi tiket ini sering terjadi dan sudah menjadi rahasia umum. Karenanya, HB juga mendesak kepada pemerintah, BTNK, agar proses digitalisasi tiket yang pernah didengungkan beberapa tahun belakangan segera diterapkan.
“Dulukan pernah ada program digitalisasi tiket, tetapi sampai sekarang belum ada kabar,” ujarnya.
Secara pribadi, kata HB, dirinya mendukung terkait digitalisasi tiket.
“Dengan begitu mengurangi kecurangan transaksi tiket,” lanjut HB.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BTNK belum berhasil dikonfirmasi.