Ayonusantara.com- Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi memberikan gambaran bagaimana menjaga toleransi antar umat beragama di Kabupaten Manggarai Barat kepada Pj Bupati Salatiga Yasin Khasani bersama rombongannya di ruang rapat Bupati, Rabu (22/5/2024).
Bupati Edi mengatakan masyarakat di Manggarai Barat tidak pernah memperdebatkan masalah perbedaan agama. Kebanyakan keluarga mempunyai saudara -saudari yang berbeda agama baik itu muslim ataupun Katolik.
“Masyarakat kami tidak pernah memperdebatkan masalah perbedaan agama,”kata Bupati Edi saat menyambut kunker Pj.Walikota Salatiga Yasin Khasani bersama rombongannya di ruang rapat Bupati, seperti dilansir dari laman manggaraibarat.go.id, Rabu (22/05/2024).
Saat menerima Kunjungan kerja Pemkot Salatiga ,Bupati Edi didampingi Ketua DPRD Marten Mitar, Kapolres AKBP Ari Satmoko, S.I.K, Kejari Labuan Bajo Sarta, S.H, Danramil 1612-02 Komodo Lettu Inf I . Gede Budi Ardana, Asisten Pemerintahan dan Kesra Aloisius Lahi dan Kepala Kesbangpol Fransiskus Partono.
Ia menjelaskan, di beberapa Zona kami punya konsensus kebatinan yang menjadi turun temurun di mana masyarakat Manggarai Barat taat akan hal tersebut dan tidak akan kita jumpai di mana pun terkait dengan soal menu makanan.
Bupati Edi Endi menceritakan bahwa dulu pernah ada wacana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pernah mencanangkan wisata Halal di Kabupaten Manggarai Barat, tapi seluruh warga Masyarakat (baik Katolik maupun non-Katolik) menolak hal tersebut dikarenakan warga tidak mau kedamaian yang telah dijaga berpuluh-puluh tahun dirusak karena labelisasi Halal,ujar Bupati Edi.
Bupati juga menaruh harapan agar dari kunjungan ini kedua belah pihak saling mengisi kekurangan.
Kami sadar bahwa kami sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Kota Salatiga ataupun dengan Kabupaten- Kota lainnya di Indonesia. Kami sedang berlari untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Semoga kehadiran Bapak ibu dapat memberikan arti untuk Kabupaten ini. Kami butuh mengisi kekurangan dan mengikuti jejak Kota Salatiga yang lebih maju. Terimakasih dan maaf apabila ada hal yang kurang berkenan selama Bapak- Ibu berada di sini.” Kata Bupati Edi .
Adapun study terap Pemkot Salatiga di Labuan Bajo yakni; untuk membangun toleransi demi meningkatkan ketahanan Ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya di Kota Salatiga sehingga Kabupaten Manggarai Barat menjadi tujuan kunjungan tersebut.
Pj. Walikota Salatiga Yasin Khasani pun berharap melalui kesempatan study terap ini Kota Salatiga dapat berkolaborasi dalam hal penyusunan perencanaan berbasis toleransi dan berbasis dukungan terhadap destinasi super prioritas. “semoga teman-teman dari Salatiga bisa belajar bagaimana dalam usia 21 tahun Kabupaten Manggarai Barat bisa sampai pada titik ini,” ujarnya.
Yasin Khasani memuji kerja keras semua pihak yang telah merawat toleransi dan prestasi Kabupaten dengan julukan kabupaten pariwisata super prioritas. ” Tentunya semua ini karena kerja keras dan bagaimana dalam waktu 21 tahun Kabupaten ini menjadi destinasi wisata super prioritas,” ungkapnya.
Sumber: https://Manggarai Barat.go.id